Pengikut

Jumat, 14 Oktober 2011

KOMUNITAS PARAMITA







Namo Buddhaya,

Minggu,  pagi ini, di Jl. Danau Batur No. 35 Jam 08.00, tanggal 9 Oktober 2011, resmi dibentuk sebuah KOMUNITAS yang kemudian diberi nama PARAMITA yang berkedudukan di Medan.

Tentang PARAMITA
Konsep awal dimulai dari prakarsa Bakti Sosial yang kegiatan umumnya berupa pembagian SEMBAKO ( sembilan bahan pokok ); terutama beras, mie instan, mi-nyak, gula dan obat-obatan generic maupun Ang Pao. Untuk menyikapi tumpang tindihnya kegiatan Bakti Sosial ini maka Komunitas Paramita memprioritaskan hal-hal yang jarang dilakukan oleh kelompok kegiatan Bakti Sosial lainnya.
Gagasan dibentuknya KOMUNITAS PARAMITA bersumber dari keinginan sekelompok umat Buddha untuk membantu dan atau menolong sesama yang memerlukan bantuan dan ataupun pertolongan, baik berupa moril maupun materil.
Karenanya, KOMUNITAS PARAMITA akan menjembatani para dermawan atau siapa saja yang ingin berdana dan menyalurkan bantuan pada yang memerlukan. Di samping itu, KOMUNITAS PARAMITA juga menjadi wadah informasi bagi kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
KOMUNITAS PARAMITA, seiring jalan akan menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang skala prioritasnya akan mendahulukan kepentingan anggota, mengingat apabila kita bisa membantu orang lain berarti kita lebih bisa membantu anggota sendiri.
MOTTO
Nyala sejuta lilin dimulai dari nyala lilin pertama
( mulailah dengan berbagi kebahagiaan, karna kebahagiaan takkan pernah habis dibagikan; demikian halnya juga dengan Dhamma jika tidak dimulai dari diri sen-diri di saat ini dalam kehidupan sehari-hari, bertanyalah kapan untuk memulai-nya)
VISI
METTA – KARUNA – MUDITA - UPPEKKHA
MISI
Mengembangkan dan menerapkan Buddha Dhamma dalam kehidupan sehari-hari
PERINTIS
Bhante Punnajato, Bhante Khemandano, Bhante Candasilo, Bhante Bhurippanno
Lie Paw, Bun Hui, Ferry, Hendra/Siong, Melini, Harta Gunawan/Pin, Helen, Vidyasari/Ling .

ANUMODANA
SEKRETARIAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar